Jumat, 26 Oktober 2012

Rekomendasi Klon Bibit Karet Unggul Periode 2010-2014


Rekomendasi Klon Karet Unggul Periode 2010-2014
(Balai Penelitian Sembawa – Pusat Penelitian Karet Deptan)

Klon unggul baru merupakan syarat utama agar komoditas karet dapat menghasilkan produksi  dengan tingkat produktivitas yang tinggi sehingga dapat mendukung Indonesia menuju produsen karet terbesar dunia. Dalam upaya memperoleh klon-klon unggul, para peneliti dan pemulia tanaman terus menerus melakukan penelitian untuk menghasilkan klon karet unggul baik penghasil lateks, maupun lateks-kayu. 

Balai Penelitian Karet Sembawa telah menghasilkan klon-klon karet unggul yang direkomendasikan untuk periode tahun 2010-2014. Sistem rekomendasi disesuaikan dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman  yang menyebutkan bahwa klon/varietas yang dapat disebarluaskan kepada pengguna harus berupa benih bina. Klon anjuran komersial dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok klon penghasil lateks dan penghasil lateks-kayu, yaitu : 

  
Potensi Produksi
Data potensi produksi lateks merupakan rata-rata produksi tahunan selama 5 – 15 tahun sadap. Potensi ini merupakan hasil pengamatan pada plot percobaan dengan pengelolaan yang dilakukan sesuai standar dan penyadapan dilakukan dengan sistem s/2 d/3 selama dua tahun pertama dan diikuti dengan s/2 d/2 tanpa menggunakan stimulan. 
Potensi produksi klon-klon anjuran komersial yang telah direkomendasikan sebagai berikut : 


INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :

Sabtu, 20 Oktober 2012

JUAL BIBIT KARET MUSIM TANAM 2012/2013

JUAL BIBIT KARET UNGGUL MUSIM TANAM 2012/2013
Karet sebagai komoditas eksport unggulan Indonesia, kini makin diminati oleh rakyat dan perusahaan perkebunan. Pastikan bibit karet yang anda tanam berkualitas dan unggul, dengan membeli di tempat kami.



KEUNGGULAN BIBIT KARET DARI KAMI
1. Usaha Pembibitan Terdaftar dalam Tanda Registrasi Usaha Pembenihan (TRUP) dari Dinas Perkebunan.
2. Kemurnian Klon Kebun Entres (sumber batang okulasi) yang terjamin dengan adanya Sertifikat Mutu Entres dari UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan.
3. Kualitas bibit yang setara dengan produksi Balai Penelitian Karet Deptan, dengan harga yang 30% lebih hemat.


INFORMASI LEBIH LANJUT :
 

Email : sinceh.plantation@gmail.com

Sabtu, 25 Agustus 2012

Investasi Kebun Karet



Investasi Kebun Karet

Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu the emerging market economies of the world (E7) yang diprediksi akan memiliki ekonomi lebih besar dari negara maju yang tergabung dalam G7 di tahun 2020. Kuatnya ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang meyakinkan membuat Indonesia naik rating menjadi 'Investment Grade'. Posisi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya.
Salah satu keunggulan Ekonomi Indonesia adalah dalam sektor perkebunan, dimana Indonesia dikenal sebagai supplier komodiitas perkebunan dunia seperti kopi, kakao, sawit dan karet. 
Dalam hal ini kami membuka peluang bagi masyarakat luas untuk ambil bagian berinvestasi di sektor perkebunan, sehingga dapat ikut menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia tesebut.


A. Kenapa kita harus investasi?
1. Inflasi per tahun yang tinggi membuat biaya hidup, termasuk biaya pendidikan akan mengalami kenaikan tiap tahun
2. Ekonomi Indonesia sedang tumbuh rata-rata 5% per tahun, merupakan peluang untuk ambil bagian sehingga bisa ikut  mendapatkan keuntungan
3. Investasi merupakan usaha produktif untuk meningkatkan pendapatan dan jaminan masa depan.
B. Kenapa Pilih Komoditas Karet?
1. Konsumsi karet dunia diprediksi mengalami kenaikan, China meningkat 9,1%, India 5% dan Malaysia 7% sumber The Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC)
2.  Indonesia ditargetkan menjadi produsen karet nomor satu dunia pada 2020 dengan produksi 6 juta ton (Gapkindo)
3. Kenaikan harga karet dunia rata-rata dari tahun 2001 s.d. 2010 adalah 24% (indexmundi)
4. Mencermati pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor serta potensi peningkatan yang semakin membesar di China dan India, tidak ada satu lembaga pun yang dapat memperkirakan terjadinya penurunan kebutuhan akan karet alam
C. Tujuan Investasi Kebun Karet
1. Menciptakan nilai tambah bagi stake holders melalui pengelolaan perusahaan perkebunan karet yang efektif dan efesien
2. Menciptakan peluang investasi di sektor riil bagi masyarakat yang mampu memberikan keuntungan yang sangat baik bagi  peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyaraka
3. Membangun perkebunan perkebunan karet berdasarkan Good Agricultural Practice yaitu mengupayakan keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan.

D. Bagaimana skema dan keuntungannya?
Ada dua jenis paket investasi yaitu kebun baru, dan kebun produktif. Skema investasi ini adalah menggunakan prinsip bagi hasil (profit sharing a.k.a. Mudharabah) dengan kisaran 60% dari net revenue. Proyeksi return (tingkat keuntungan) adalah di atas 50% per tahun, angka yang sangat baik untuk sebuah instrument investasi. Berikut adalah simulasinya;

Kewajiban investor :
1. Menyerahkan dana investasi sesuai dengan paket
2. Menandatangani Perjanjian Kerjasama
Hak Investor
1. Mendapatkan sertifikat kepemilikan tanah (kebun karet)
2. Mendapatkan uang bagi hasil sesuai dengan keikutsertaan dalam investasi
3. Mendapatkan laporan produktifitas kebun 3 bulanan


E. Perbandingan dengan Investasi yang Lain
1. Tabungan di Bank memberikan return 2.5% per tahun
2. Deposito di Bank memberikan return 7% per tahun
3. Reksadana memberikan return sekitar 25% per tahun
4. Investasi pohon kayu jati memberikan keuntungan 43% per tahun
F. Kelebihan investasi kebun karet
1. Memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi daripada instrument investasi yang lain
2. Lahan kebun tersebut menjadi milik investor yang nilai jualnya akan meningkat dan bisa dijual kapan saja
3. Mendapatkan pemasukan yang kontinyu per bulan (payrol system) sehingga bisa digunakan untuk biaya pendidikan anak dan kebutuhan sehari-hari
4. Merupakan investasi berkelanjutan dan bisa diwariskan ke anak cucu
5. Merupakan investasi yang menghijaukan lingkungan, sehingga ikut melestarikan bumi
G. Kenapa sebaiknya investasi dengan kami
1. Indonesian rubber (PT Rubberindo Investama) adalah perusahaan  yang mengelola dana dari masyarakat untuk diinvestasiakn dalam usaha perkebunan dan perdagangan karet. 
2. Indonesian rubber memiliki kerjasama ekslusif dengan Balai penelitian Karet Departemen Pertanian RI
3. Indonesian rubber memiliki kerjasama ekslusif dengan perusahaan perkebunan karet swasta nasional dalam budi daya dan pemasaran.

H. Keterangan lebih lanjut hubungi kami :

 
Email : sinceh.plantation@gmail.com






Jumat, 06 Juli 2012

Teknik Budidaya Tanaman Karet





PENDAHULUAN
Karet (Havea brasiliensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan. Susunan taksonomi sebegai berikut;
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi         : Dicotyledonae
Kelas : Euphorbiales
SUku : Euphorbiaceae
Marga : Havea
Jenis                : Havea brailiensis
Tanaman karet berasal dari Brasil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan karet alam dunia. Sebagai penghasil lateks, tanaman karet merupakan satu-satunya yang dikebunkan secara besar-besaran. Devisa negara yang dihasilkan dari komditas karet ini cukup besar.
Luas areal perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,435,417 Ha dengan total produksi 2,440,346 tons. Jumlah petani yang terlibat dalam usaha budidaya karet ini ini adalah 2,075,954 KK dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 195,325 orang. Volume ekspor komoditas karet pada tahun 2008 mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US $ 6,056,572 dari total ekspor sebesar 2,295,456 tons.

TEKNIS BUDIDAYA
1. Lahan dan Agroklimat
Faktor lahan mempunyai andil yang cukup besar dalam mendukung produktifitas karet. Agar memperoleh pertumbuhan dan produktifitas yang baik, tanaman karet memerlukan persyaratan tumbuh sebagai berikut;
a. Tanah
Tanah latosol dan aluvial bisa dikembangkan untuk penanaman karet
Kadar keasaman (pH) 5-6
Dapat tumbuh di ketinggian 1 - 600 m diatas permukaan laut
b. Iklim 
Dapat tumbuh dengan baik pada 15deg LU - 10deg LS
Suhu udara 25deg-30deg C
Curah hujan optimal 2000-2500 mm/tahun

2. Kualitas dan Standar Mutu Benih
Kualitas dan standar mutu benih harus diperhatikan mulai dari biji untuk batang bawah sampai bibit karet yang siap ditanam dilapang (klon).
> Biji batang bawah
Berasal dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun dan berasal dari klon diketahui pasti. Biji masih segar, bernas, mengkilat, tidak berlobang dan tidak cacat.
> Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan.
Telah berkecambah sebelum hari ke-22, akar tunggang kecambah lurus, biji bebas hama dan penyakit
> Bibit batang bawah untuk okulasi
Pertumbuhan bibit relatif seragam, sudah mencapai diameter batang tertentu untuk diokulasi hijau atau coklat.
>Mata okulasi entres
Berasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang sudah dimurnikan, terawat baik dan sehat.
> Stum mata tidur
Akar tunggang lurus, tidak bercabang, mempunyai akar lateral 5-10 cm dan panjang akarnya 35cm. Umur stum tidak lebih dari 12 bulan.
>Bahan tanam dalam polybag
Tinggi daun payung pertama diukur dari pertautan okulasi sampai titik tumbuh >25 cm dan diameter minimal 8 mm diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautan okulasi. Daun hijau segar dan sehat.

3. Klon Karet
Klon di Indonesia dihasilkan oleh lembaga riset pemerintah atau swasta, misalkan Balai penelitian Karet Getas, Sungai Putih atau Sembawa atau Bah Lias Riset PT London Sumatera Plantation.
Klon Lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 260, PB 217
Klon Lateks-Kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIc 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32
Klon Kayu : IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78

4. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dimulai dengan cara penebangan/pembabatan pohon-pohon besar dan alang-alang dengan herbisida dan membasmi sisa penyakit dengan fungisida
> Tanah dengan dengan kemiringan diatas 10deg dibuat teras, lebar teras minimal  1.5 m, jarak antar teras 6 untuk jarak tanam (6x3) m. Pada tanah yang landai dibuat rorak yang berguna untuk mencegah erosi dan sabagai aliran air.
> pemancangan dilakukan dengan jarak tanam dan kerapatan pohon yang diinginkan. Untuk kerapatan per Ha 550 pohon maka jarak tanam adalah 6 x 3 meter.
> Lubang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum tanam. Pada titik pancang dibuat lobang tanam dengan ukuran minimal 40 cm x 40 cm x 40 cm.
> Sebelum penanaman dilakukan pemupukan untuk memacu pertumbuhan akar karet yang baru ditanam.

5. Penanaman
Bibit karet dalam polybag yang siap ditanam kelapang ditandai dengan payung daun terakhir sudah tua. Penanaman dilakukan dengan cara kantong polybag dibuka, bibit diletakkan ditengah-tengah lubang tanam, kemudian ditimbun dengan tanah. Penanaman sebaiknya dilakukan saat musim hujan. Apabila ditanam pasa musim panas sebaiknya lubang tanam disiram dahulu.

6. Penyulaman
Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2 minggu. Bibit yang mati segera disulam agar populasi tanaman dapat dipertahankan.

7. Pembuangan tunas palsu dan tunas cabang
Tunas palsu adalah tunas yang tumbuh bukan dari mata okulasi. Tunas palsu ini harus dibuang sebelum berkayu. Tunas cabang adalah tunas yang tumbuh pada batang utama pada ketinggian sampai dengan 2.75 - 3 m. Pemotongan tunas cabang dilakukan sebelum tunas berkayu.

8. Pembentukan Percabangan
Pembentukan dan perangsangan percabangan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penyanggulan, pengguguran daun, pengikatan batang,  pembuangan ujung tunas, pemenggalan ujung batang dan pengeratan batang. Cara yang dianjurkan adalah dengan penyanggulan.

9. Penanaman Tumpang  Sari
Tumpangsari bertujuan meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi resiko rendahnya harga pada suatu komoditas, dan memberikan pendapatan pada masa sebelum produksi.

10. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan matang sadap. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan pada saat pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau.
Rekomendasi umum pemupukan tanaman karet


HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama yang sering menyerang tanaman karet adalah;
> Serangga: rayap, uret tanah, kutu tanaman, dan tungau
> Siput
> Tikus
> Binatang menyusui: babi hutan, rusa, kera gajah dsb

2. Penyakit yang sering dijumpai adalah
> Penyakit akar: akar putih, akar merah
> Penyakit batang: jamur upas, kanker bercak, busuk pangkal batang
> Penyakit bidang sadap: kanker garis, mouldy rot, kering alur sadap
> Penyakit daun: penyakit embun tepung, colletotrichum, penyakit phytophthora, penyakit corynespora
Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan penanaman klon yang tahan terhadap penyakit, memberikan pupuk dan fungisida dengan dosis dan waktu yang tepat.

PENYADAPAN
1. Penentuan Matang Sadap
Dikatangan matang sadap jika lilit batang sudah mencapai 45 cm pada ketinggian 1 m, dan jumlah tanaman yang matang sadap 60% dari populasi. Penyadapan dapat dilakukan mulai dari ketinggian 130 cm diatas pertautan okulasi dengan sudut sadapan 30deg-40deg

2. Peralatan Sadap
Peralatan sadap terdiri dari Mal sadap, pisau sadap, Talang lateks, Mangkuk, Cincin mangkuk, Tali cincin, Meteran, Pisau mal, dan Quadri atau sigmat.

3. Penggambaran Bidang Sadap
Untuk menggambarkan bidang sadap digunakan mal sadap. langkah-langkah yang harus dilakukan adalah;
> Seng dipakai pada bagian ujung sebelah atas kayu dengan kemiringan 30-45 deg
> Kayu beserta keping seng diletakan pada batang pohon, ujung seng tidak diarahkan kesebelah kiri kayu.
> Tegakkan pangkal kayu tepat diatas tinggi rata-rata pertautan okulasi
> Keping seng dililitkan pada sebelah kiri batang pohon
> Buat garis mengikuti seng tersebut, irisan sadap dibuka mengikuti garis tersebut dengan panjang setengah lingkaran batang

4. Pelaksanaan Penyadapan
> Kedalam irisan 1-1.5 mm dari lapisan cambium kayu
> Tebal irisan kulit (konsumsi kulit) 1.5-2 mm
> Konsumsi kulit diberi patokan dengan membuat titik dengan cat putih atau goresan pada bagian bawah bidang sadap. Jarak antara 2 titik menunjukan batas konsumsi kulit per bulan yaitu 5 cm diatas pertautan okulasi.
> Waktu penyadapan pada pagi hari antara pukul 05.00 - 06.00 pagi, sedangkan pengumpulan lateksnya dilakukan antara pukul 08.00 - 10.00 pagi.

PRAKOAGULASI
1. Penyebab terjadinya prakoagulasi
Prakoagulasi merupakan pembekuan pendahuluan yang menghasilkan lumps atau gumpalan pada cairan getah sadap. Prakoagulasi terjadi karena kemantapan bagian koloidal yang terkandung dalam lateks berkurang. Bagian-bagian kolidal ini kemudian menggumpal menjadi satu dan membentuk komponen yang lebih besar dan membeku.

2. Tindakan Pencegahan Prakoagulasi
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah prakoagulasi adalah;
> Menjaga kebersihan alat yang dipakai
> Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor
> Memulai penyadapan pada pagi hari supaya bisa segera sampai pabrik pengolahan, sebelum udara panas

PENGOLAHAN KARET
1. Pengolahan karet sheet
pengolahan karet sheet adalah mengubah lateks segar menjadi lembaran-lembaran sheet melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan, pengggilingan, dan pengasapan
2. Pengolahan Crepe
mengubah lateks segar melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan, penggilingan dan pengeringan menjadi lembaran crepe.
3. Pengolahan karet Spesifikasi Teknis
lateks disaring dalam bak atau tangki sehingga terbentuk bongkahan atau koagulum kemudian dipotong-potong, dilakukan pembutiran dengan mesin pelletiser lalu dicuci dikeringkan dengan mesin dan ban berjalan. Hasilnya dikempa agar ukuran seragam kemudian dikemas dengan polyethylene.


INFORMASI LEBIH LANJUT :

Rabu, 21 Maret 2012

Business Overview Perkebunan Karet

Trend Harga Karet Dunia Naik
Seiring pertumbuhan industri dan ekonomi dunia, kebutuhan akan natural rubber (karet) sebagai bahan industri akan terus meningkat, sedangkan areal perkebunan karet makin terbatas sehingga harga komoditas karetpun akan terus naik. Statistik harga karet dunia sepuluh tahun terakhir dari tahun 2000-2010 menunjukkan kenaikan per tahun rata-rata sekitar 20an %, dan harga rata-rata untuk tahun 2011 saja mencapai USD 4.5
Untuk melihat perkembangan harga karet aktual bisa dicek di globalrubbermarkets.com atau follow twitter @Rubberindonesia.

Year on Year Trend Harga Karet Alam Dunia (sumber : indexmundo)

Produktifitas Tanaman Karet
Produksi lateks per satuan luas dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, sistem dan manajemen sadap, dan lainnya. Dengan asumsi bahwa pengelolaan kebun plasma dapat memenuhi seluruh kriteria yang dengan dikemukakan dalam kultur tehnis karet diatas, maka estimasi produksi dapat dilakukan dengan mengacu pada standar produksi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat atau Balai Penilitan Karet.

Proyeksi Penghasilan Berkebun karet
Berikut adalah proyeksi produksi dan cashflow perkebunan karet menggunakan bibit quick starter luas lahan 1 Ha, jumlah tanaman 460 pohon dengan asumsi harga karet kering 100% Rp 35,000.- diluar biaya sewa lahan (di petani harga separuhnya dengan asumsi kadar air 50%). Penghasilan rata-rata per bulan untuk 1 Ha adalah Rp 4.6 juta, atau Rp 1 juta per bulan per 100 pohon, cukup menjanjikan bukan?

Proyeksi Cash Flow Perkebunan Karet per 1 Ha (sumber Balitbang Deptan)


INFORMASI LEBIH LANJUT

Sabtu, 17 Maret 2012

Gallery Pembibitan Karet


Supplier Bibit Untuk pengembangan Karet  Rakyat
Penanaman Okulasi Mata Tidur (OMT)
   
Bibit PB 260 satu payung, masih daun muda
Bibit Pb 260 satu payung, daun tua
 



Stok Bibit untuk Pengembangan Karet Wonosobo
OMT Siap dikirim
 
Published with Blogger-droid v2.0.4

Minggu, 15 Januari 2012

MENYEDIAKAN BIBIT KARET UNGGULAN

Kami menyediakan bibit karet unggulan rekomendasi Balai Penilitian karet Deptan untuk perkebunan skala besar maupun perkebunan rakyat, dalam bentuk ;
1. Benih Biji untuk batang bawah
2. Okulasi Mata Tidur (OMT)
3. Bibit polibag 1 payung
Bibit bersertifikat UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan atau Sertifikasi dari Balai Penelitian Karet Departemen Pertanian.


Pembibitan karet alam
Lokasi  Pembibitan :
Sembawa Palembang Sumatera Selatan
 
Email : sinceh.plantation@gmail.com